Dari Presidensi G20 Indonesia ke Keketuaan Indonesia di ASEAN: Peran Daerah dalam Menjawab Peluang, Tantangan dan Hambatan Globalisasi

Simposium Nasional Pusat Studi G20 Indonesia yang ketiga ini diselenggarakan oleh Pusat Studi G20 Indonesia dan bermitra dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, UPH Learning Hub Manado, American Institute for Indonesian Studies (AIFIS), dan Universitas Sam Ratulangi Manado.

Pusat Studi G20 Indonesia berdiri tahun 2021 sebagai bentuk implementasi kemitraan antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia sebagai co-sherpa G20 Indonesia 2022 dan Universitas Pelita Harapan. Pusat Studi G20 Indonesia ini merupakan Pusat Studi G20 yang pertama di Asia Tenggara dan diberikan mandat untuk mendukung penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia melalui pengerahan sumber daya civitas akademika yang ada dan juga untuk mengembangkan ilmu pengetahuan terkait G20 dan prioritas-prioritasnya serta menjadi hub pengetahuan tentang G20 di Asia Tenggara.

Untuk menjalankan mandat tersebut, Pusat Studi G20 Indonesia Universitas Pelita Harapan mengadakan Simposium Nasional tahunan sejak tahun 2021. Pada tahun 2023, Simposiun Nasional III akan diadakan di UPH Learning Hub Manado untuk mendesentralisasikan pengetahuan tentang G20 dan ASEAN sekaligus memperluas kesempatan pengembangan pengetahuan tentang G20 ke berbagai wilayah di Indonesia. Tahun ini tema simposium yang bersifat multidisiplin ini adalah “Dari Presidensi G20 Indonesia ke Keketuaan Indonesia di ASEAN: Peran Daerah dalam Menjawab Peluang, Tantangan dan Hambatan Globalisasi.”

Simposium terbuka untuk peserta dari perguruan tinggi, lembaga penelitian, pemerintah, dan civil society tanpa dipungut biaya. Karena keterbatasan tempat, peserta onsite non-pemakalah hanya dibatasi sampai 50 peserta yang terdaftar. Call for abstract terbuka untuk pemakalah atau pembicara dari perguruan tinggi, lembaga penelitian, pemerintah, dan civil society. Peserta call for abstract akan diundang untuk memasukkan naskah yang akan dipublikasi sebagai edited volume. Pembicara untuk call for abstract dikenakan biaya symposium sebesar Rp. 250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).